Senin, 13 Mei 2013

Teropong 100 Hari Kerja TAMPIL MESRA dari PU (3-Selesai)

Green City di Kotamara, Duplikasi Konsep Halaman Gedung Putih

BEBERAPA program unggulan yang dicanangkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) bakal dieksekusi tahun ini, salah satunya merubah Kotamara. Bagaimana wujudnya? Berikut penjelasan Kadis PU, Abdul Rahim kepada wartawan Buton Pos.


Laporan: Irwansyah Amunu




---Kaitannya dengan rumah tidak layak huni berapa anggaran yang disiapkan kementerian untuk menunjang program tersebut?


Jadi terkait rumah tidak layak huni ini, saya bersama-sama dengan Kepala Bidang Ciptakarya (Muhammad Ashar) dan Pak Walikota ke Kantor Kementerian Perumahan dan pada tahun ini kita diberi jatah empat kelurahan. Nah untuk itu, maka kami sekarang membentuk tim dalam rangka untuk inventarisasi rumah-rumah tidak layak huni ini secara fisik di lapangan. Oleh karena itu seperti yang saya katakan tadi, kami sudah mengambil langkah-langkah. 

Habis ini kami akan melakukan pertemuan dengan para camat untuk mendapatkan informasi awal, lalu kemudian akan ditindaklanjuti di lapangan. Jadi harapan kita nanti akan ada nominasi, ya katakanlah mungkin 15 kelurahan yang terbanyak rumah tidak layak huninya sehingga kemudian kita bisa secara objektif menentukan skala prioritas, empat kelurahan terbanyak. Katakanlah enam, mungkin saya akan kawal sendiri. Saya akan bawa ke Dirjen, enam kelurahan kita usulkan kita harapkan bisa direalisasikan, dan harapan kami benar-benar ini objektif dan tepat sasaran. Bahwa dengan adanya program ini akan kelihatan, tampak foto nol dan foto 100 persennya.



---Kira-kira kata kunci apa yang dijaikan pedoman, atau pegangan oleh PU dalam rangka mengawal program kerja dan visi misi TAMPIL MESRA selama satu tahun ini? Atau berangkat dari 100 hari menuju satu tahun dalam update Ke-PU-an, apa kira-kira kata kuncinya?



Ya, sebelum itu masih banyak hal-hal penting yang bisa kita jelaskan dengan Ciptakarya ini, disamping itu ada program pembangunan rumah PNS. Mungkin Pak Ashar?

Kabid Ciptakarya ini menambahkan, jumlah perumahan PNS yang dilobi sebanyak 1000 unit, dibangun tahun 2014. Lokasi kita sudah siap, Kota Baubau diundang untuk sosilaisasi. Ini diperuntukkan untuk pegawai golongan III ke bawah.




---Total anggarannya?


Relatif, tapi total anggarannya, yang jelas sudah ada patokan dari sana, untuk satu unit maksimal 90 juta. Dan dengan bunga flat, 7,25 sampai 7,5 untuk jangka waktu 20 tahun. Kemudian itu juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana utilitasnya dari Kementerian PU. Penganggarannya juga sekaligus.

Kemudian juga ada beberapa program-program lain, dukungan falitas untuk para pengemban sarana dan prasarana. Tahun ini mungkin Kota Baubau bisa realisasikan proram pengembangan sarana dan prasarana utilitas (PSPU) perumahan untuk pengemban, tiga. Ini juga akan kami upayakan untuk perumahan PNS ke depan insya Allah kalau ini kami bisa perjuangkan secepatnya. Kemudian PSPU juga kawasan-kawasan kumuh diberikan lampu hijau untuk mengupayakan itu.



--Anggarannya sekitar berapa?


Masalah anggaran itu relatif, jadi tergantung berapa kawasan yang akan kita usulkan di pusat. Penentuan anggaran nanti pusat yang tentukan, tergantung kesiapan kita sampai dimana.



--Ada yang mau ditambahkan Kadis PU?


Selain itu juga di Keciptakaryaan ada prgorma Kota Hijau.
Jadi kami sudah menetapkan lokasinya di Kotamara, harapan kami kegersangan di Kotamara bisa kita rubah menjadi titik sentral green city Kota Baubau. Jadi program ini akan kita laksanakan tahun ini berupa pembangunan taman kota yang kalau ada yang dalam benak saya, impian saya, Kotamara itu bisa kita rubah wujudnya, kalau perlu seperti halaman gedung putih. Bahwa disana bisa menjadi tempat rekreasi warga kita, bukan saja di malam hari, atau sore hari, tapi juga di siang hari.

Jadi harapannya bahwa kita bisa menanam pohon-pohon yang rindang, kemudian ini masyarakat kita menikmati rekreasi bisa di siang hari. Ini juga beberapa kali saya memimpin rapat tentang green city ini, kota hijau, bahwa ini harus betul-betul tepat sasaran, sehingga dengan selesainya program ini bisa merubah wajah kota Baubau, dalam arti yang sesungguhnya. Dalam artian program Kota Hijau, baru kemudian tidak kelihatan hasilnya. Saya tidak mau seperti itu.


---Jadi, kembali lagi dari foto nol menjadi 100 persen harus ada perubahan?


Harus ada perubahan. Kalau tidak ada perubahan berarti kami tidak sukses, kan begitu.

Terkait dengan kata kunci tadi, saya pikir kata kuncinya dengan kebersamaan dan teamwork yang kuat, Dinas PU siap mengamban amanah masyarakat kota Baubau dalam rangka untuk mewujudkan sarana prasarana infrastruktur yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Tentu harus dipahami, dengan keterbatasan anggaran yang kami miliki.(***)