Minggu, 27 Oktober 2013

KASTA EMAS HITAM

BUPATI Buton Umar Samiun kembali membuat gebrakan. Kali ini suksesor Sjafei Kahar ini melakukan launching dan uji gelar aspal Buton. Targetnya, supaya aspal atau emas hitam Buton bisa lebih dikenal di nasional bahkan mancanegara.

Bukan hanya dikenal, tapi juga dibeli. Sebab dalam uji gelar yang dilakukan di Pasarwajo, akhir pekan lalu, hendak dibuktikan aspal Buton kualitasnya tidak jauh bahkan lebih baik dari aspal hotmix.

Dengan demikian, kasta emas hitam akan naik. Pada akhirnya, akan mengatrol pula kesejahteraan rakyat. Apalagi, sejak awal menjabat Umar Samiun sudak memproklamirkan untuk menaikkan PAD Buton yang hanya puluhan miliar menjadi Rp 200 miliar. Suatu cita-cita selangit, yang pencapaiannya secara matematis menurut Umar bisa diraih.

Nah, salah satu jalannya melalui jualan aspal. Konsumennya sampai ke luar negeri, karena dalam uji gelar hadir pula sejumlah investor China, dan Malaysia.

Memang, bicara soal aspal, seolah langsung menyentuh alam bawah sadar kita. Betapa tidak, aspal selama ini dikenal sebagai sumber daya alam kebangaan yang depositnya langka dan hanya terdapat di Buton, belum bisa secara signifikan mengangkat harkat, martabat, dan kesejahteraan rakyat. Padahal cadangannya di perut bumi Buton sampai 677 juta ton.

Bukan hanya itu, ironi lainnya, Buton pemilik aspal, tapi jalannya masih banyak yang belum teraspal. Maka itu, ironi yang selama ini sudah menjadi mimpi buruk tersebut hendak dirubah. Caranya, dengan terobosan yang dilakukan Umar Samiun kali ini.

Apakah target tersebut bisa dicapai? Semuanya tergantung dari hasil uji gelar tersebut. Yang jelas, dalam dunia bisnis, berlaku hukum ekonomi, konsumen akan membeli produk murah namun kualitas tinggi.

Dua hal itu sudah mampu dibuktikan, mutunya setara bahkan lebih baik dari hotmix. Dari segi harga, Aspal Buton seharga Rp 800 juta per kilometer sedangkan aspal hotmix Rp 1,4 miliar, berarti bisa menghemat anggaran.

Harapan kita, launching dan uji gelar aspal tersebut bisa berbuah manis. Indikatornya, bisa dilihat dari peningkatan penjualan aspal Buton. Ukuran praktisnya tentu diukur dari peningkatan PAD, yang muaranya pada kesejahteraan rakyat.(follow twitter: @irwansyahamunu)