Senin, 13 April 2020

Tujuh Hari Lagi

Catatan: Irwansyah Amunu


AKHIRNYA sebanyak 26 anak buah kapal (ABK) KM Lambelu positif terjangkit Covid-19. Hal itu dipastikan setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan memeriksa seluruh ABK kapal penumpang milik Pelni tersebut.

"Dari 44 pasien positif tambahan hari ini, 18 dari pasien Sulsel dan ada 26 dari awak kapal KM Lambelu," kata Kadis Kesehatan Sulsel, dr Muhammad Ichsan Mustari, Minggu 12 April 2020.

Sontak hal itu membuat publik terhenyak. Bagaimana dengan nasib penumpang yang diturunkan di Pelabuhan Murhum Baubau, Senin (6/4) lalu?

Seperti diketahui sebanyak 768 penumpang turun di Baubau. Sudah dilakukan pengecekan suhu badan, semuanya aman. Tidak ada yang melewati 38 derajat Celcius. 

Sayangnya hal tersebut tidak bisa dijadikan rujukan. Sama dengan awak KM Lambelu. Sempat dinyatakan positif versi rapid test, tiga orang di Kabupaten Sikka (NTT). Namun setelah itu dinyatakan negatif. Terakhir malah lebih banyak lagi, 26 positif hasil pengecekan di Sulsel. 

Kenyataan tersebut tentu memberikan efek domino terhadap penumpang yang turun di Baubau. Apalagi hanya dilakukan pengecekan suhu badan. 

Idealnya untuk memastikan perlu dilakukan tes yang akurat. Selain suhu badan, bisa juga rapid test. Lebih jauh lagi PCR swab test. 

Kini, ibarat pepatah: Nasi sudah jadi bubur. 

Penumpang sudah tiba di kampung halaman. Tersebar dibeberapa daerah, antara lain, Buteng, Raha, Baubau, Buton, Busel, Wakatobi, Butur, dan Bombana. 

Semua wajib jaga diri. Bukan hanya Kepton, 
tapi seluruh Sultra waspada. 

Minimal para penumpang tersebut melakukan isolasi mandiri. Jangan melakukan kontak dengan siapa pun. Ingat, mereka tiba di Baubau, Senin (6/4). 

Hari ini, terhitung baru tujuh hari. Mereka butuh tujuh hari lagi untuk lewati masa inkubasi, 14 hari. 

Selain penumpang, masyarakat sekitar juga memberikan perhatian serius. Disiplin untuk tidak melakukan kontak. 

Soal ini, tadi saya menelepon Ketua Gugus Tugas Penangulangan Covid-19 Kota Baubau, Dr Roni Muhtar. Dia katakan seluruh penumpang KM Lambelu diawasi. Semua stakeholder terlibat. 

Menariknya ada penumpang KM Lambelu dengan kesadaran sandiri mengisolasi mandiri di kebun. Dua orang yang melakukan begitu di Kecamatan Sorawolio. 

Roni mengatakan dari 768 penumpang KM Lambelu, yang domisili Baubau sekitar 70-an orang. Dengan demikian, selebihnya tersebar di daerah lain. 

Apa yang harus dilakukan? Kalau rapid test dan swab test tidak ditempuh, maka solusinya isolasi mandiri. 

Jangan lupa, tujuh hari lagi. 

Kalau ada gejala yang mencurigakan mengarah ke Covid-19 segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat. Seraya berdoa semoga semua baik-baik saja.(Follow Instagram: @irwansyahamunu)