Minggu, 20 Mei 2012

"MK Yang Maha Kuasa"


Catatan: Irwansyah Amunu


SABTU (19/5) rakyat Buton sudah memutuskan pasangan Samsu Umar Abdul Samiun-La Bakri (OEMAR-BAKRIE) sebagai pemimpinnya lima tahun mendatang. Memang kemenangan pasangan yang diusung PAN-PPRN-PDK ini belum disyahkan KPUD sebagai penyelenggara Pilkada, namun baru dianalisis sejumlah lembaga survei.

Hasil quick count (hitung cepat) LJI, JSI, dan Indo Barometer, Pemungutan Suara Ulang (PSU) menempatkan Oemar-Bakrie di tempat teratas. Menyusul Agus Feisal-Yaudu Salam Adjo (AYO), dan DR Azhari-La Naba Kasim (GEMA AZAN).

OEMAR-BAKRIE berhasil menggeser AYO yang dalam Pilkada 4 Agustus 2011 lalu sebagai kampium. Kini pasangan yang diusung koalisi Golkar dan PKS tersebut hanya menjadi runner up atau urutan ke dua. Sementara DR Azhari-La Naba Kasim (GEMA AZAN) tetap berada di urutan ketiga.

Berdasarkan perolehan suara yang dilansir tiga lembaga survei tersebut, terlihat pasangan OEMAR-BAKRIE agak sulit menggeser posisi AYO dari posisi puncak. Ini dengan melihat selisih suara antara pasangan pemilik nomor urut sembilan dan tiga tersebut hanya 2-3 persen.

Hasil quick count LJI misalnya, OEMAR-BAKRIE, 35,86 persen, sedangkan AYO, 32,17 persen. Selisih 3,69 persen.

Berikut, JSI, OEMAR-BAKRIE, 36,22 persen, sementara AYO, 34,01 persen. Beda 2,21 persen.

Terakhir, data Indobarometer, PSU Buton dengan partisipasi pemilih 64,38 persen, OEMAR-BAKRIE 36,87 persen, menyusul AYO 34,52 persen. Terpaut 2,35 persen.

Hasil tersebut tentu membuat kubu OEMAR-BAKRIE girang. Terbukti, dari malam Minggu langit Baubau sudah diterangi dengan kerlap kerlip dan dentuman kembang api yang diluncurkan mereka untuk merayakan kemenangan.

Kendati demikian, mereka tentu masih menunggu hasil pleno KPU Buton yang akan menentukan siapa pasangan calon Bupati-Wabup terpilih. Yang jelas, proses rekapitulasi suara kini sementara berproses dari TPS, PPS, PPK, dan berakhir di KPUD. Sesuai jadwal, La Rusuli Cs bakal menggelar pleno, besok.

Apakah La Rusuli Cs sebagai penentu? Ya. Tapi kepastiannya ada di ketuk palu Mahkamah Konstitusi (MK). Jadi, kini sang pemenang boleh senang, tapi belum tenang.

Soalnya sejumlah pihak sudah menyiapkan gugatan ke MK. Bahkan hal tersebut sudah diniatkan sebelum PSU digelar.

Dan menurut saya, disitulah pertempuran terakhir yang sangat menentukan. Makanya ketika ditanya rekan-rekan soal PSU Buton, dengan nada guyon saya berujar,"Kejamnya politik, lebih kejam MK." Atau kalau ada pertanyaan siapa kemungkinan yang akan dilantik? Saya berucap,"PSU kuburannya ada di MK, bukan KPUD."

Akhirnya soal hasil PSU Buton ini, siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan Sjafei Kahar-Ali La Opa? Saya hanya bisa mengutip salah satu kicauan di akun twitter saya: "MK Yang Maha Kuasa".(one.radarbuton@gmail.com)