Kamis, 11 Oktober 2012

Pilwali: 22 Hari, Finish 30%


Catatan: Irwansyah Amunu


AKHIRNYA, KPU Baubau menetapkan enam pasang calon walikota-wakil walikota yang bakal bersaing dalam Pilwali, Minggu (4/11) nanti.

Semua punya peluang. AS Tamrin-Wa Ode Maasra Manarfa (TAMPIL MESRA), Faimuddin-Arifuddin (FAIR), Ibrahim Marsela-Muirun Awi (IMAM), La Ode Mustari-Ikhsan Ismail (MUSTIKA), Mz Amril Tamim-Agus Feisal Hidayat, dan Sairu Eba-La Ode Hadia (SAHABAT). 

Kebetulan, saat pengambilan nomor urut kemarin, saya sempat melihat dari dekat euforia para pendukung masing-masing kandidat. Banyak hal yang sempat terlontar di antara mereka. Massanya pun saling berbaur, namun begitu kondisinya kondusif.

Saya mengamati, hal yang berbeda Pilwali kali ini dengan lima tahun lalu, adalah tensinya lebih terjaga. Tahun lalu, panas tingkat tinggi.

Padahal, jika dibandingkan lima tahun lalu, kali ini jumlah kandidat naik dua kali lipat, enam pasang. Dulu, hanya tiga pasang. Idealnya, karena jumlahnya lebih banyak maka suhunya lebih tinggi. Tapi yang terjadi sekarang tidak demikian.

Mengapa? Bisa jadi masyarakat kita sudah lebih cerdas. Itu yang pertama, faktor kedua, ada juga yang mengatakan karena kali ini, Umar Samiun bukan lagi kontestan. Sebab Bupati Buton itulah yang menjadikan persaingan Pilwali lima tahun lalu memanas. 

Hal lain, Pilwali kali ini, topik menarik yang menjadi perbincangan adalah apakah pesta demokrasinya digelar dalam satu atau dua putaran. Melihat peta konfigurasi suara para kandidat di lapangan, memang sulit ditebak. 

Namun dalam kacamata saya, tampaknya Pilwali kali ini bakal berlangsung satu putaran. Dasarnya dengan membandingkan antara Pilwali Baubau dengan Pilbup Buton. Di Buton, dengan tujuh pasang, bisa ditempuh dalam satu putaran. Bahkan dua kandidat, Oemar-Bakrie, dan Agus Feisal Hidayat-Yaudu Salam Adjo (AYO) yang meraih perolehan suara 30 persen lebih. Sementara di Baubau, hanya enam pasang, minus satu dari Buton. 

Sekadar mengingatkan, seperti diatur dalam UU No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, jika tak ada pasangan calon yang memperoleh 30 persen, maka diadakan Pemilukada putaran kedua yang diikuti pemenang pertama dan kedua di putaran pertama. Inilah payung hukumnya.

Saya menganalisis, dengan kekuatan ke-6 pasang kandidat, bukan hal yang mustahil salah satu diantaranya atau beberapa diantaranya meraih 30 persen. Bahkan, beberapa kandidat diantaranya sudah ada yang secara terang-terangan menyatakan Pilwali satu putaran. Ya, beberapa. Bukan hanya satu kandidat.

Intinya, sekarang untuk meraih kemenangan dalam Pilwali, minimal meraih suara aman 30 persen dalam 22 hari ini. Dalam bahasa saya, Pilwali: 22 hari, finish 30 persen. Enam pasang akan memperebutkan suara dari 107.662 pemilih, yang berada di 235 TPS pada Minggu (4/11) nanti.

Siapakah yang akan menjadi pelanjut takhta Amirul Tamim? Kita tunggu.(one.radarbuton@gmail.com)