Senin, 05 Agustus 2013

Mendidik Pemudik di Murhum

BAUBAU merupakan salah satu pintu gerbang laut di Indonesia Timur. Posisi inilah yang membuat Pelabuhan Murhum menjadi salah satu titik arus mudik terpadat selama lebaran.

Hal itu tidak bisa dipungkiri mengingat Baubau merupakan pintu keluar masuk orang dan barang bagi jazirah di Buton Raya untuk jalur laut. Bahkan tidak berlebihan kalau kita katakan termasuk seluruh daerah di Sultra.

Kenyataan itu tidak bisa dipungkiri sebab Pelabuhan Murhum merupakan pelabuhan laut terbesar di Sultra. Posisi tersebut bukan baru dimainkan sekarang, tapi sejak dahulu kala.

Maka itu, mestinya karena mudik ini merupakan rutinitas tahunan warga, maka selayaknya setiap pihak yang terlibat mengambil peran optimal. Bukan saja pihak Kantor Pelabuhan, tapi juga Polisi, Dinas Perhubungan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Tujuannya agar memberikan rasa nyaman kepada warga. Bukan saja penumpang pemudik tapi juga pengantar.

Maka itu, untuk memberikan edukasi yang sistemik, mestinya prilaku buruk di pelabuhan mulai dirubah. Misalnya, rendahnya budaya antri, masih ada penumpang yang memaksakan diri naik kapal tanpa tiket, kapal yang memaksakan diri berlayan dalam kondisi tidak memenuhi syarat, dan tetek bengek lainnya.

Nah, mengedukasi pemudik ini bisa dimulai dengan menciptakan sistem baru. Atau kalau tidak memperketat pelaksanaan aturan yang selama ini sudah ada sehingga lebih baku.

Memang, perlu diacungi jempol langkah yang diambil pihak Kantor Pelabuhan dengan menambah fasilitas pemantauan. Sebab, berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk meningkatkan pelayanan dan kewaspadaan selama arus mudik dan balik lebaran, pihak Kantor Pelabuhan sudah memasang sejumlah CCTV disejumlah titik. Sayangnya, hal tersebut belum optimal karena masih ada kasus kemalingan yang terjadi di pelabuhan.

Lantas bagaimana cara mengedukasi pemudik yang efektif? Harus dimulai dari kesadaran pemudik, termasuk ketegasan dari pihak terkait dalam menegakkan aturan. Bila hal ini sudah dilakukan, maka arus mudik dan balik lebaran akan terhindar dari kesan kesemrawutan. (follow twitter: @irwansyahamunu)