Kamis, 07 November 2013

Mengguncang Dunia dari Negeri Khalifatul Khamis

- Tema Tabligh Akbar HTI Baubau 


BAUBAU - Menyambut tahun baru Islam, 1435 Hijriyah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Baubau menggelar Tabligh Akbar, Senin (5/11) lalu. Dari tabligh akbar itu terungkap solusi problematika umat saat ini hanya Syariat Islam yang diterapkan melalui Negara Khilafah.  

Acara yang bertema "Mengguncang Dunia Dari Negeri Khalifatul Khamis, Arah Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah", berhasil mengguncang ratusan peserta yang hadir, di Masjid Baitul Hikmah, Panti Asuhan Muslimin Baubau.

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan delapan pembicara yang mengupas tuntas berbagai problematika yang terjadi saat ini. Tidak hanya itu kedelapan pemateri itu juga memberikan solusi tuntas problematika yang terjadi dengan kembali kepada aturan Allah SWT dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah.

Delapan pembicara tersebut yakni, Ld Dikarama membahas Sistem Sosial, Mukhsin (Iptek), Nusma (Sistem Politik), Herwin Haris (Sistem Ekonomi), Izan Ihwan (Sistem Pemerintahan), Radlus (Sistem Pendidikan), Alisman (Sistem Hukum), dan Irwansyah Amunu (Hankam).

Dalam pemaparan materinya, kedelapan pembicara masing-masing mengupas tuntas kerusakan terjadi saat ini. Mulai dari masalah sosial, Iptek, ekonomi, pemerintahan, pendidikan, politik, hukum, serta Hankam.

Mereka mengatakan, Sistem Kapitalismelah yang melahirkan seluruh problematika umat saat ini. Kapitalisme melahirkan kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan sainsteknologi, kriminalitas, pornografi, pemurtadan, penindasan, kedzaliman, perpecahan, penjajahan, hukum yang tidak adil, intervesi asing, bahkan bumi pun tidak terima sehingga banyaknya bencana alam yang tejadi.

Di sisi lain, barat telah merasuki pemikiran Kaum Muslimin seolah-olah kebangkitan itu berawal dari Barat dan Eropa. Padahal kebangkitan itu bermula dari Umat Islam pada saat Islam dijadikan sebagai aturan hidupnya dalam bingkai Khilafah.

Irwansyah Amunu mengungkapkan, jauh sebalum kebangkitan Eropa, Islam suah lebih dulu bangkit. Atas kembangkita di bidang sains dan tekhnologinya Islam bisa menguasai dunia hampir 2/3. Tapi karena barat dan Eropa berhasil mengubah pemikiran Kaum Muslimin, sehingga saat ini Kaum Muslimin berkiblat pada Barat dan Eropa. Akibatnya muncul broblematika saat ini. 

"Tentu banyaknya problematika yang terjadi ini tidak bisa kita hanya diamkan saja, melainkan kita mengambil peran untuk melakukan perubahan serta mampu memberikan solusi terbaik untuk menyelesaikan problematika tersebut, yaitu kembali kepada aturan Allah SWT bukan mengambil hukum buatan manusia," seru Irwansyah dihadapan ratusan peserta.

Menurutnya, seruan Mengguncang Dunia dari Negeri Khalifatul Khamis relefan dengan kondisi kekinian dan sejarah Kota Baubau sebagai bekas pusat Kesultanan Buton. Kesultanan Buton pada masa lalu berjuluk Negeri Khalifatul Khamis. Dinamakan demikian karena Raja Buton terakhir, Raja Lakilaponto dilantik menjadi Sultan Buton Pertama, berubah namanya menjadi Sultan Murhum. Lantas diberi gelar Sultan Kaimuddin (Qaim ad Din atau penegak agama). "Semoga acara hari ini mampu Mengguncang Dunia dari Negeri Khalifatul Khamis," seraya mengajak hadiri untuk memekikkan takbir. 

Sementara itu, Alisman mengatakan, Allah juga telah menurunkan sestem hukum yang bisa menyelesaikan problem kriminalitas saat ini. Sejarah mencatat selama sekitar 1200 tahun Islam menguasi 2/3 belahan dunia hanya sekitar 200 kasus kriminal yang terjadi. 

Kekuasaan Umat Islam saat itu melahirkan kesejahtraan di seluruh  lini kehidupan masyarakat, baik masalah ekonomi, politik, Hankam, pendidikan hukum, dan lain sebagainya.

Setelah Khilafah berhasil diruntuhkan 89 tahun silam atau tepatnya 3 Maret 1924 M, kini menegakan Khilafah merupakan kewajiban bagi seluruh umat manusia. 

"Olehnya itu marilah bersama-sama kita berjuang untuk menegakan Khilafah Islam agar kita terbebas dari kewajiban kita, serta untuk dapat menyelesaikan problematika yang ada saat ini," ajak Alisman menutup materinya. (***)