Senin, 17 Februari 2014

Soal Irsus, Dewan Mau ke Mana?

KEMARIN merupakan hari penentuan bagi polemik mutasi. Sesuai agenda, DPRD bakal melakukan paripurna ihwal mutasi lingkup Pemkot Baubau yang menimpa ratusan PNS, mulai dari eselon II ke bawah.

Kendati pihak eksekutif bersikukuh telah melakukan rekomendasi Irsus Kemendagri terkait polemik, namun bagi institusi yang dipimpin Hasidin Sadif tersebut, semuanya belum cukup. Maka itu, ending-nya akan ditentukan hari ini apakah perkara tersebut dianggap selesai, atau bermuara ke Mahkamah Agung (MA) seperti ancaman sejumlah anggota dewan.

Bila memetakan kekuatan fraksi di dewan, hampir dipastikan keinginan untuk membawa persoalan ke MA bisa menjadi kenyataan. Sebab, selama ini wakil rakyat lebih dominan diliputi rasa kecewa dengan kebijakan pihak eksekutif. Indikatornya dengan mencermati kinerja Pemkot setahun terakhir dan kondisi ril masyarakat. Bisa dikatakan reputasi Baubau yang selama ini menjadi kiblat Sultra untuk daerah kepulauan mulai bergeser.

Hanya saja, kalkulasi tersebut tidak bisa diukur menggunakan matematika terapan: satu tambah satu sama dengan dua, tapi hitungannya memakai rumus matematika politik: satu tambah satu bisa sama dengan tiga atau satu. Tidak bisa dipastikan dengan angka-angka karena sama dengannya ditentukan dengan deal deal politik.

Semoga batalnya paripurna kemarin bukan merupakan gelagat adanya deal tersebut. Sebab, paripurna yang dijadwalkan besok akan menjadi pertaruhan terakhir bagi legislatif untuk membuktikan diri apakah mereka wakil rakyat yang menyuarakan kepentingan rakyat, atau sebaliknya. Apalagi, agenda paripurna kali ini sangat dekat dengan penentuan nasib kembali mereka untuk kembali duduk di DPRD yakni Pemilu Legislatif, 9 April nanti.

Jadi, bila mereka main-main dengan semua itu, maka rakyat dengan mudah memberikan hukuman. Pilihan sekarang berada di tangan para legislator.

Walaupun demikian, pada sisi lain ada yang menilai terlalu dini jika mengukur kinerja eksekutif hanya dalam satu tahun. Bukankah mandat yang diberikan kepada mereka selama lima tahun? Artinya masih ada empat tahun yang bisa digunakan kabinet TAMPIL MESRA untuk membuktikan kinerjanya.

Tapi semuanya kembali ke dewan, ukurannya adalah aturan yang mesti ditegakkan agar langit tidak runtuh. Bila idealisme yang ini dipegang, maka bisa ditebak, dewan mau ke mana.(***)