Kamis, 23 April 2020

BEDA DATA

Catatan: Irwansyah Amunu


SEJAK Rabu (22/4) pagi pesan masuk di WA saya menanyakan ihwal positif Covid-19 di Kota Baubau. Apakah sudah ada atau belum? Saya jawab berdasarkan sumber resmi belum. 

Malamnya, rapat redaksi lengkap digelar di Buton Pos. Direktur, Pemred, Redpel, Redaktur, pra cetak, hingga percetakan hadir. Tujuannya untuk merubah waktu kerja selama Ramadan. 

Nah, selesai rapat terselip lagi pembahasan seputar Covid-19. Ada keheranan mengapa hingga kini Baubau masih belum ada yang positif. Sementara daerah ini sangat terbuka. 

Usai rapat kembali masuk pesan di WA bahwa sudah ada hasil PCR swab test terhadap terhadap pasien Baubau yang tempo hari sempat viral.

Mengkonfirmasi hal tersebut saya mengontak Sekot Baubau, Dr Roni Muhtar. Jawabannya: belum ada hasilnya. 

Secara teknis, Kadis Kesehatan Kota Baubau, Dr Wahyu menjelaskan ada ribuan sampel swab seluruh Indonesia Timur di Balai Basar Laboratorium Kesehatan Makassar. "Jadi kami diminta sabar menunggu empat sampai tujuh hari," jawabnya. 

Memperkuat kenyataan tersebut, saya melihat data yang diposting di laman Facebook SekberCov Kota Baubau. Berdasarkan data sebaran Covid-19 update Rabu (22/4) , tidak ada pasien positif. Yang ada hanya, OTG (4 orang), ODP (33 orang), dan PDP (1 orang). 

Begitupun dengan data dari Posko Gugus Tugas Covid-19 Sultra. Update hingga pukul 17.00 Wita, Rabu (22/4), untuk Kota Baubau tidak ada yang positif. Semantara OTG (4 orang), ODP (31 orang), dan PDP tidak ada. 

Sama, di Baubau tidak ada pasien positif. 

Namun yang menarik, terjadi perbedaan data antara Pemprov dan Kota Baubau, berkaitan dengan jumlah ODP dan PDP. 

Untuk ODP Baubau, data Pemprov, 31 orang, sedangkan Pemkot, 33 orang. Selisih dua orang. 

Sementara untuk PDP, data Pemprov, tidak ada. Sebaliknya Pemkot mencatat satu orang.  

Beda data. 

Terkait perbedaan tersebut, data mana yang bisa dijadikan pegangan?(Follow Instagram: @irwansyahamunu)