Selasa, 21 April 2020

HARI TERAKHIR

Catatan: Irwansyah Amunu



SENIN (20/4) adalah hari terakhir masa inkubasi Covid-19 terhadap penumpang KM Lambelu. Mereka tiba di Pelabuhan Murhum Kota Baubau, Senin (6/4), artinya 768 penumpang telah melewati masa 14 hari. 

Maka itu, penting untuk dilakukan pendataan kembali terhadap penumpang tersebut. Apakah memang mereka melakukan isolasi mandiri? 

Apakah ada gejala yang mengarah ke Covid-19 atau tidak? Apakah negatif? 

Walaupun secara medis, untuk melakukan pengecekan yang akurat membutuhkan PCR swab test. Namun demikian, rapid test bisa dijadikan pendekatan awal untuk meningkatkan kewaspadaan. 

Seperti diketahui, penumpang KM Lambelu tersebar dibeberapa daerah, antara lain, Buteng, Muna, Mubar, Baubau, Buton, Busel, Wakatobi, Butur, Kendari, dan Bombana. Buteng misalnya, ada penumpang demam, dilakukan rapid test, hasilnya negatif. 

Busel luar biasa. Melakukan rapid test kepada 38 orang, negatif. 

Wakatobi, Kota Baubau, Buton, dan Buton Utara melakukan pemantauan ketat. Bagaimana dengan daerah lainnya?

Data penumpang KM Lambelu harus dibuka agar tidak menimbukan was-was. Apalagi setelah dilakukan PCR swab test, 92 dari 151 awaknya positif Covid-19. Dengan kata lain sebanyak 60 persen terjangkit wabah corona. 

Mereka melakukan kontak dengan penumpang KM Lambelu selama perjalanan. Apakah bisa dipastikan kondisi paparan Covid-19 hanya bermodal termometer suhu badan? Tentu tidak. 

Setidaknya sekarang sudah melalui dua pendekatan. Pertama, termometer suhu badan. Kedua, karantina mandiri 14 hari. 

Mestinya ada tahapan ketiga, rapid test. Terakhir PCR swab test. Selanjutnya dikeluarkan rapor kondisi kesehatannya. Sehingga ketika berinteraksi dengan masyarakat tidak ada keraguan lagi. 

Jangan sampai penumpang tersebut merasa bebas, namun kenyataannya positif. Justru sebenarnya berstatus carier, menularkan kepada warga lain. 

Benar apa yang disarankan Senator asal Sultra, Dr H MZ Amirul Tamim untuk menambah rapid test. Khususnya kepada Baubau yang memiliki RSUD berstatus rujukan. 

Baubau memang rentan. Kota transit yang sangat terbuka wilayah darat, laut, dan udaranya. Mobilitas arus keluar masuk penumpang dan barang sangat tinggi. Sehingga kepastian status kesehatan bebas Covid-19, penting. 

Hendaknya standar penanganan Covid-19 setiap hari terus meningkat. Ingat, hukum tertinggi adalah keselamatan rakyat (Salus Populi Suprema Lex Esto).

Alhasil, penanganan penumpang KM Lambelu harus tepat. Salah perhitungan akan menimbulkan penyesalan di belakang hari. 

Semoga setelah hari terakhir masa inkubasi Covid-19, tidak ada lagi horor KM Lambelu.(Follow Instagram: @irwansyahamunu)