Minggu, 19 April 2020

KENDALI KORBAN


Catatan: Irwansyah Amunu

KABUPATEN Muna langsung menjadi runner up. Urutan ke-2 di Sultra yang jumlahnya paling banyak positif Covid-19 setelah Kendari.

Berdasarkan data Gugus Tugas (GT) Covid-19 Sultra, sudah lima daerah di Sultra memiliki pasien positif Covid-19. Tertinggi Kendari (17), menyusul Muna (7), Konawe (3), Kolut (2), dan Kolaka (1).

Total 30 pasien positif Covid-19 di Sultra. Muna selama ini masih kosong, Minggu (19/4), langsung tujuh orang positif. 

Sebelumnya, Muna ramai menjadi bahan perbincangan. Bahkan untuk Sulsel, penderita positif Covid-19 disana, menyebutkan beberapa cluster, salah satunya Muna.

Setelah itu, ramai lagi, berdasarkan berita yang dirilis rakyatmaluku.com tiga warga dirawat di RSUD Saparua, Malteng, Senin, 6 April 2020, positif Covid-19. Mereka pasangan suami-isteri  bertolak dari Kota Ambon menuju Baubau menggunakan pesawat dalam waktu berbeda.

Kepala BPBD Kota Baubau, Muslimin Hibali mengaku yang dinyatakan positif Covid-19 di Malteng tersebut hanya transit di Baubau. Tujuan akhirnya Raha. Disana yang bersangkutan menghadiri pemakaman kerabatnya.

Rute kepulangannya, dari Raha ke Baubau menggunakan kapal cepat. Kemudian naik KM Dobonsolo balik ke Ambon.

Muslimin sebelumnya sudah mengecek keluarga  yang bersangkutan di Raha, tidak ada yang positif Covid-19.

Namun, update terbaru, data Minggu (19/4), berdasarkan pengakuan Jubir GT Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal, tujuh kasus Muna enam diantaranya diawali kasus Saparua.

Nah, inilah mata rantai penularan Covid-19 hingga membuat jumlah penderitanya semakin bertambah.

Perlu dilakukan tracking (penelusuran), testing (pengecekan), dan treatment (penanganan). Jika tidak jumlah korban penderita Covid-19 tak terkendali.

Kendali korban bisa ditempuh dengan menerapkan secara penuh protokol kesehatan WHO. Menjaga pola hidup sehat, gunakan masker, biasakan cuci tangan, phisical dan social distancing, hingga lockdown.

Melihat tracking perjalanan kasus Saparua ini, mestinya bisa dilakukan penelaahan lebih lanjut di Baubau. Memang mereka hanya transit di Kota Benteng Terluas di Dunia ini, tapi di sini terdapat kontak dengan warga setempat.

Bisa juga dilihat moda transportasi laut yang digunakan adalah kapal cepat dan KM Dobonsolo. Sempat singgah di Pelabuhan Murhum, Raha, dan Badara Betoambari.

Berikutnya, testing. Terakhir treatmen. Dengan demikian, korban bisa dikendalikan.

Bagaimana jika tidak dilakukan? Kita sudah tahu jawabanya.(Follow Instagram: @irwansyahamunu)